Presiden Tunisia Mengutuk Keras Serangan Teroris Penembakan di Museum Bardo

Serangan Teroris Penembakan di Museum Bardo
Serangan Teroris Penembakan di Museum Bardo
Presiden Tunisia Mengutuk Keras Serangan Teroris Penembakan di Museum Bardo : Presiden Tunisia sudah bersumpah untuk memerangi terorisme tanpa ada belas kasihan, sesudah penyerangan Museum Bardo di ibukota Tunis, yang menewaskan 19 wisatawan, pada Rabu, 18 Maret 2015.

Diambil dari laporan BBC, Kamis, 19 Maret, PM Habib Essid menyampaikan sejumlah 17 turis tewas berasal Jepang, Italia, Australia, Kolombia, Spanyol, Polandia, Inggris serta Prancis. Kian lebih 40 orang terluka.

Pasukan keamanan sudah menembak mati dua pelaku serangan, tetapi masih tetap meneruskan pencarian beberapa tersangka lain yang ikut serta. Presiden Beji Caid Essebsi menyatakan, Tunisia saat ini dalam perang melawan teror. [Baca : 17 Wisatawan Tewas, Penembakan Oleh Teroris di Museum Bardo Tunisia]

 " Mereka beberapa minoritas jelek itu tak bikin kita takut, 'imbuhnya dalam pidato yang ditayangkan tv. " Kita bakal memberantas mereka sampai basic tanpa ada belas kasihan. "

Beji juga menyebutkan bahwa demokrasi bakal menang serta selalu bertahan. Sesaat Essid menyampaikan bahwa ini adalah saat gawat untuk histori Tunisia, dan saat memastikan untuk hari esok.

Serangan berlangsung waktu tengah berjalan kajian undang-undang anti-terorisme di gedung parlemen, dekat Museum Bardo. masyarakat Tunisia turun ke jalan, selekasnya sesudah insiden, mengemukakan support untuk usaha kontra-terorisme.

Beberapa pemimpin dunia sudah keluarkan tanggapan, dengan mengecam penyerangan. Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, menyampaikan AS selalu berdiri dengan Tunisia, untuk memberantas terorisme.

Sesaat pemimpin Uni Eropa, Federica Mogherini, ikut mengemukakan duka cita pada keluarga beberapa korban, menyampaikan bahwa Uni Eropa bakal mensupport penuh langkah Tunisia melawan terorisme.

Berita terbaru lainnya :