 |
| Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan |
Seperti di sampaikan oleh Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris bahwa janin dalam kandungan dapat berisiko alami masalah kesehatan atau membutuhkan perlakuan spesial ketika lahir hingga perlu perlindungan awal mulai sejak dini.
" Dinamika yang berlangsung di orang-orang menyemarakkan masalah kepersertaan bayi dalam kandungan. Dengan mereka mendaftarkan mulai sejak awal, pasti mereka memperoleh perlindungan tambah baik, " tuturnya di sela-sela penandatangan perjanjian berbarengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Hal semacam ini ikut disambut Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia, Dr. Emi Nurjasmi berbarengan. Dia mengemukakan, kepersertaan bayi dalam kandungan dapat juga disosialisasikan oleh bidan mengingat akses bidan yang dekat dengan Ibu Hamil.
" Bila saat ini ada ibu hamil, keadaan janin yang jamin ibunya. Sesudah bayi lahir, dia belum tercatat. Sedang bila ada permasalahan, cost yang dibebankan pada ibu bakal mahal. Umpamanya perawatan Neonatal Intensive-Care Unit (NICU) yang besar biayanya. Inilah peran kita kelak mmberikan info, mendorong serta merekomendasikan ibu-ibu terutama yang hamil semester akhir untuk mendaftarkan calon bayinya, " terang Emi pada wartawan.
Emi yakin, lantaran kedekatan bidan dengan ibu ini bakal menolong beberapa ibu yang menguasai datang dari kelompok orang-orang ekonomi menengah kebawah. 'sekarang berkisar 65 % persalinan ditolong bidan. Jadi yang paling dekat dengan orang-orang yaitu bidan. Hingga kepersertaan janin ini dapat optimalisasi JKN. "
Berita terbaru lainnya :