akibat penggunaan LSD |
Info itu di sampaikan Kepala Bagian Jalinan Orang-orang Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul, Rabu (21/1/2015) malam.
Narkoba type LSD ini memanglah " kurang ramah di telinga ".
Pada 2013 lantas, Direktorat Narkoba Bareskrim Polri menginformasikan sudah temukan lagi pemakaian narkoba type itu.
LSD diketemukan polisi sesudah keberadaannya nyaris 23 th. tak akan diketemukan di Indonesia. Penemuan LSD ini bermula dari pengungkapan masalah di Lapas Cipinang dengan tersangka HM (41). Dia memperoleh empat lembar LSD dari seseorang buronan berinisal ET.
LSD adalah narkoba berupa kertas, yang dipakai pengguna lewat cara dimasukkan ke mulut, lantas mencair serta menyebabkan dampak seperti pemakaian narkoba biasanya.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arman Depari, Senin (11/11/2013), menginformasikan bahwa LSD pernah ada di Indonesia pada 1990.
Sepintas dari wujudnya, LSD terlihat tak beresiko lantaran cuma berupa kertas. Tetapi, jelas Arman, dampak yang diakibatkan sama beresiko dengan narkoba type yang lain. " LSD mempunyai bentuk cuma berbentuk kertas. Namun, ini kelompok narkotika yang cukup beresiko, " imbuh Arman.
LSD berupa lembar persegi memiliki ukuran seputar 10 x 10 cm dengan isi seputar 100 potongan kecil yang bisa disobek untuk dipakai.
Reaksi yang nampak, kata dia, sama juga dengan narkotika yang lain, yaitu mengakibatkan pemakai alami depresi serta halusinasi, euforia, serta kecanduan.
Barang haram itu, sebut Arman, mempunyai istilah lain, yaitu Smile. " Pada kertas LSD, ada gambar naga terbang. Beredar banyak di Eropa serta Amerika, " tandasnya.
Baca Juga : Akun Facebook Twitter Instagram Christopher Daniel Sjarif Penabrak Kecelakaan Pondok Indah