 |
| Banjir Aceh Barat |
Muhamad Adami tokoh orang-orang Pante Ceureumen yang menghubungi wartawan di Meulaboh menyampaikan mulai sejak Jumat (17/4) malam, warga sebagian desa di lokasi itu masih tetap bertahan di pegunungan menunggu pertolongan evakuasi serta logistik dari pemerintah.
" Hingga pagi ini kami masih tetap di atas bukit ini, pertolongan apa pun belum datang lantaran tak dapat melalui kemari lantaran jalan serta jembatan terputus keseluruhan, kelak tak dapat lagi kami hubungi tanda di sini telah lemah serta ponsel telah habis baterai, " tuturnya, Sabtu (18/4/2015).
Di lokasi mereka, satu unit alat berat beko tengelam diseret banjir ke sungai berbarengan dengan ranting serta bongkahan kayu menerjang pemukiman mereka mulai sejak duguyur hujan lebat. Air berwarna keruh yang menerjang lokasi itu seputar 2, 5 jam terkecuali mengambil keputusan jembatan juga bikin jalan paling utama kecamatan terputus hingga orang-orang ada di atas perbukitan cuma menunggu datangnya tim evakuasi.
" Banjirnya mendadak seperti banjir bandang lantaran banyak ranting serta bongkahan kayu, namun kami belum saksikan lagi rumah adakah yang telah rusak serta korban jiwa, " paparnya.
Pada awal mulanya ketua mahasiswa Kecamatan Pante Ceureumen Usman melaporkan juga bahwa ada 11 desa lokasi mereka diterjang banjir besar serta mulai sejak Jumat malam warga setempat telah lari megungsi kedataran tinggi.
Suatu jembatan gantung penghubung Desa Menuang menuju Desa Alue Keumang putus keseluruhan hingga tak dapat ditembus oleh orang-orang menuju lokasi lain.
Lalu suatu jembatan lagi selama 6, 5 mtr. di Desa Seumantok amblas disatu segi dan jalan lintas kecamatan di desa setempat selama 15 mtr. terputus lantaran derasnya air banjir juga merobohkan lima unit tiang listrik.
Berita terbaru lainnya :