ktp palsu budi gunawan |
Berdasar pada penelusuran majalah Tempo edisi 25 Januari 2015, Budi memakai KTP dengan nama Gunawan untuk buka rekening di BCA serta BNI Warung Buncit pada 5 September 2008. Dalam KTP itu, terdaftar alamat Jalan Duren Tiga Selatan VII Nomer 17A, RT 10 RW 02, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. [Baca Juga : Budi Gunawan Ditunjuk Menjadi Kapolri Ini Statement Jokowi]
Walau tidak mencantumkan pekerjaannya, “Gunawan” menyetor semasing Rp 5 miliar ke dua rekening baru itu. Asal dana datang dari “Gunawan” yang lain : Budi Gunawan--ketika itu menjabat Kepala Kepolisian Daerah Jambi berpangkat brigadir jenderal. Yang bikin penyelidik tersenyum, menurut seseorang aparat penegak hukum, “Foto ‘Gunawan’ di ktp yaitu photo Budi Gunawan. ”
Komisi Pemberantasan Korupsi mencurigai bermacam transaksi itu adalah sisi dari suap serta gratifikasi pada Budi Gunawan. Budi Gunawan juga diputuskan juga sebagai tersangka pada 13 Januari 2015, kurang dari sepekan sesudah diserahkan Presiden Joko Widodo jadi calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia ke Dewan Perwakilan Rakyat.
Nyaris lima th. lantas, Pusat Pelaporan serta Analisa Transaksi Keuangan menyerahkan temuan transaksi mencurigakan ini ke Mabes Polri. Dengan upah resmi seputar Rp 7 juta, Budi disangka terima miliaran rupiah di rekeningnya pada periode yang cukup lama. Terlebih dia tutup rekeningnya tidak lama sesudah dana dipindahkan.
Tempo menelusuri kembali alamat “Gunawan” yang digunakan untuk buka rekening. Alamat itu mengacu ke rumah kontrakan yang disewakan Rp 2, 2 juta per bln.. Bila disewa per malam, tarifnya Rp 400 ribu. Pada 2008, polisi anggota staf pribadi Budi Gunawan yang banyak ikut serta dalam transaksi bosnya itu tinggal ditempat itu. ”Dia geser tiga th. lantas, ” kata Rizal Fahlefi, penunggu kontrakan.
Masyarakat yang tinggal di sekelilingnya mafhum belaka yang memiliki Wisma Lestari yang terdiri atas 20 kamar itu yaitu Budi Gunawan, paling akhir menjabat Kepala Instansi Pendidikan serta Latihan Polri berpangkat komisaris jenderal. Menurut Rizal, mulai sejak staf pribadi Budi Gunawan tidak lagi tinggal disana, banyak petugas bank datang mencarinya.
Waktu uji kelayakan serta kepatutan di Dewan Perwakilan Rakyat pada 14 Januari 2015, Budi Gunawan menyampaikan telah transparan melaporkan harta serta langkah mendapatkannya. Budi Gunawan mengutip laporan penyelidikan Tubuh Reserse Kriminil Polri, yang menyebutkan transaksi di rekening-rekeningnya lumrah serta legal. “Tak ada yang ditutupi atau direkayasa, ” kata Budi Gunawan. Masalah KTP " Gunawan " palsu ini, Budi belum sukses disuruhi komentar.
Berita Terkait : Sakit Hati Budi Gunawan Bongkar Kecurangan Pilpres Jokowi