Idik Sulaeman pencetus PASKIBRAKA, dan pencipta baju sekolah Indonesia lengkap dengan atributnya |
Loker BUMN Terbaru September Percetakan Negara Perum PeruriIdik Sulaeman mengawali karirnya di Balai Riset Tekstil (1960-1964). Pada 1 Februari 1965 ia diangkat jadi Kepala Biro Menteri Perindustrian serta Kerajinan yang waktu itu dijabat Mayjen TNI dr. Azis Saleh.
Dunia seni serta tekstil mesti ditinggalkan saat Idik geser kerja ke Departemen Pendidikan serta Kebudayaan (Depdikbud), sebagai Kepala Dinas Pengembangan serta Latihan pada 1 Desember 1967. disinilah, ia banyak menolong Husein Mutahar dalam wujudkan gagasannya membuat Paskibraka.
Berbarengan dengan beberapa pembina yang lain, Idik menolong Mutahar menyempurnakan rencana pembinaan Paskibraka. Pasukan yang pada th. 1966 serta 1967 dinamakan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka, pada th. 1973 memperoleh nama baru yang dilontarkan oleh Idik. Nama itu yaitu PASKIBRAKA, yang disebut akronim dengan kepanjangan PASuKan PengIBar BendeRA PusaKA.
Terkecuali berikan nama, Idik juga menyempurnakan bentuk Paskibraka dengan membuat Seragam Paskibraka, Simbol Korps, Simbol Anggota, dan Tanda Pengukuhan berbentuk Lencana Merah-Putih Garuda (MPG) serta Kendit Kecakapan.
Pada 30 Juni 1975, ia diangkat jadi Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pembinaan Aktivitas di Direktorat Pembinaan Generasi Muda (Ditbinmud). Pada 9 Maret 1977, ia meraih posisi puncak di Ditbinmud sesudah ditunjuk sebagai Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Generasi Muda, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah serta Olah raga (Ditjen PLSOR). Tiga th. penuh ia betul-betul jadi ”komandan” dalam latihan Paskibraka, yaitu Paskibraka 1977, 1978 serta 1979.
Pada 24 November 1979, Idik ditarik ke Ditjen Pendidikan Dasar serta Menengah (Dikdasmen) serta menjabat Direktur Pembinaan Kesiswaan hingga 15 November 1983. Selama empat th. itu, dengan latar belakang pendidikan seni rupa serta pengalaman kerja di bagian tekstil, Idik mencatat histori dalam penciptaan seragam sekolah yang kita kenal hingga saat ini : SD putih-merah, SMP putih-biru serta SMA putih-abu-abu, komplit dengan simbol sekolah dasar (SD) serta OSIS yang saat ini senantiasa menempel di saku kiri seragam sekolah.
Idik menikah dengan Aisah Martalogawa pada 29 Oktober 1961, Idik dikaruniai tiga anak, yaitu Ir. Ars Isandra Matin Ahmad (yang beristrikan Ir. ars Retno Audite), Isantia Dita Asiah (yang bersuamikan Drs. Mohammad Imam Hidayat), serta Dra Isanilda Dea Latifah yang bersuamikan Ari Reza Iskandar). Dari ketiganya, Idik mempunyai tujuh orang cucu, 3 cucu lelaki serta 4 cucu wanita.
Idik wafat pada 4 April 2013 di Jakarta. Jasa-jasanya juga begitu luar biasa dalam penerbitan buku-buku pramuka di Indonesia.
Loker Pertamina Terbaru September 2016