Ilustrasi Rekan Begal Yang Dibakar di Pondok Aren |
Unyil mengakui ditelepon sekian kali oleh Hendriansyah saat sebelum datang ke lapangan futsal itu. Pada Senin, 23 Maret 2015, seputar jam 20. 00 WIB, Unyil yang datang berbarengan Puguh merasakan empat rekanan yang lain, yakni Hendriansyah, Celeng, Noval, serta Beler telah ada di lapangan itu. " Saat saya hingga disana, mereka tengah mabuk, " tuturnya.
Menurut Puguh, dalam pertemuan di lapangan futsal di Puri Beta, Ciledug, itu Hendriansyah membuat kiat penghadangan. " Namun saya tidak tahu bila gagasan itu untuk membegal motor, " tuturnya. Ia juga mengakui tidak paham bila Hendriansyah membawa samurai.
Menurut Agung, mereka cukup lama nongkrong di lapangan itu sampai mendekati Selasa dinihari mereka pergi bersamaan serta sama-sama berboncengan. Maksud mereka yaitu Jalan Raya Ceger, Pondok Aren.
" Sesampai disana, saya diminta menghadang di depan, " kata Puguh yang waktu itu membonceng Beller. Adapun Agung berbarengan Noval serta Hendriansyah dibonceng Celeng. " Waktu Hendriansyah lakukan perampasan, saya di depan jadi tidak paham, " kata Puguh. Saat Hendriansyah terjatuh serta dikeroyok massa, ke lima rekannya segera kabur.
Tinggallah Hendriansyah jadi bulan-bulanan warga, yang lalu tewas dibakar hidup- hidup. Unyil serta Puguh mengakui mereka memanglah sama-sama kenal serta adalah rekan setongkrongan. " Kami keduanya sama anak sini serta baru kesempatan ini ikut serta kejahatan, " kata Unyil.
Kapolsek Pondok Aren Komisaris Bachtiar Alfonso menyampaikan info dua tersangka yang di tangkap pada Senin malam lantas itu tak dapat diakui demikian saja. " Masih tetap selalu kami kembangkan, " kata dia.
Berita terbaru lainnya :
[Video] Jadi Bintang Tamu Hitam Putih Trans7 Tatang Koswara Meninggal Dunia