Kebebasan Berekspresi Bukan Kebebasan Bermaksiat

saatnya aku belajar pacaran
cover buku saatnya aku belajar pacaran
Kebebasan Berekspresi Bukan Kebebasan Bermaksiat : Buku berjudul “Saatnya aku Belajar Pacaran” bikin ramai media sosial. Pasalnya, terkecuali mengajari pacaran, menurut pemerhati buku di Komune Dapat Menulis, buku itu juga mempersilakan remaja untuk terkait dengan pacarnya.

“Crazyman, yang buat buku ini tidak mikir jika buku ini dapat mengakibatkan kerusakan moral anak bangsa saja, emangnya dia tidak mempunyai adik or saudara wanita apa sampai bisa-bisanya bikin buku yang dapat mengakibatkan kerusakan moral, ingin apa adik wanita or saudara perempuannya dirusak oleh laki-laki yg tidak bertanggungjawab disebabkan membaca buku ini? ” imbuh Dwi Setya, salah satu anggota group Facebook Komune Dapat Menulis.

“Buku yang menyesatkan… semoga Allah selalu membuat perlindungan serta menghindari anak-anakku dari semua keburukan serta kesesatan. Amin, ” komentar Ninis Handriyani.

“Bukunya tak layak di baca remaja. Masa sich ML sah-sah saja, walau sebenarnya dalam agama terang berzina itu haram. Serta lagi tulisan yang masih tetap tak mementingkan EYD seperti ini jadi masuk cetakan.. ” imbuh Khalifah Mimi.

Terkecuali tiga komentar itu, masih tetap ada beberapa ratus komentar lain yang menyesalkan beredarnya buku itu, yang nyatanya sudah terbit lima th. waktu lalu.

Buku itu jadi banyak diperbincangkan sesudah salah seseorang anggota Komune Dapat Menulis mengunggah photo salah satu halaman buku itu pada bab “Pacar Ngajak ML. ” Penulis buku itu merekomendasikan bila pacar mengajak ML, pembaca bisa menurutinya bila memanglah sukai sama sukai serta hadapi mengakibatkan. Bila masih tetap takut hadapi mengakibatkan, lanjut penulis, tambah baik tak dikerjakan

ikuti perkembangan beritan tentang buku berjudul “Saatnya aku Belajar Pacaran” di sini