 |
| proses terjadinya awan cumulonimbus |
" Jadi dokumen yang kami dapatkan ini diterbitkan Stasiun Meteorologi Juanda. Selama rute penerbangan, dalam keadaan berawan. Salah satu awan yang pantas diwaspadai oleh penerbangan yaitu awan cumulonimbus. biasanya Pada track inidimana pesawat terbang dinyatakan lost contact ada awan lumayan tebal 48 ribu kaki atau 16 ribu mtr., " terang Syamsul Huda, Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan Maritim BMKG.
Jadi apa yang dimaksud dengan Awan Cumulonimbus ? yaitu suatu awan tebal vertikal yang menjulang sangatlah tinggi, padat, serupa gunung atau menara. Sisi pucuk awan ini berserabut, terlihat berjalur-jalurserta berbentuk rata, yang sedikit melebar serupa berbentuk landasan yang dimaksud anvil head. Awan ini ikut serta segera dalam badai petir serta cuaca ekstrem yang lain.
Bagaimana Proses Terjadinya Awan Cumulonimbus ? Awan ini terbentuk juga sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini bisa terbentuk sendiri, dengan cara berkelompok, atauselama front dingin di garis squall. Awan ini akanmembuat petir lewat menuju jantung awan. Awan ini bisa terbentuk lagi jadi supersel, suatu badai petir besar. Badai petir ini yang ditakuti beberapa penerbang.
Cumulonimbus terbagi dalam tetes-tetes air di bagian bawah awan serta tetes-tetes salju atau kristal-kristal es di bagian atas awan. Ada updraft serta downdraft hingga sangat mungkin berlangsung aliran. Gesekan partikel awan di dalamnya yang bisa membentuk muatan listrik.
Lumrah saja awan cumulonimbus ditakuti penerbang. Karena awan ini yang seringkali bikin bencana. Lantaran awan ini adalah hanya satu awan yang bisa membuahkan muatan listrik Tornado dengan kata lain puting beliung bisa terbentuk oleh awan ini.
Fenomena alam yang sering berlangsung disebabkan alam cumulonimbus diantaranya munculnya kilat (lightining) serta guntur (thundestorm), hujan lebat, angin kencang, bahkan juga dapat menyebabkan hujan es.
Baca Juga Berita Terkini Jatuhnya Pesawat Air Asia