Pesilat Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) Tewas Saat Tarung Ujian Kenaikan Tingkat

Pendekat Perguruan silat Setia Hati Terate (PSHT) Tewas
Ilustrasi Pendekat Perguruan silat Setia Hati Terate (PSHT) Tewas (foto:google)
Pesilat Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) Tewas Saat Tarung Ujian Kenaikan Tingkat : AD (17) pesilat dari Perguruan Silat Setia Hati Terate (PSHT) tewas waktu tarung bebas pada ujian kenaikan tingkat berbarengan 46 peserta lain.

Warga Jln Pelitama, Kel. Rejomulyo, Kec. Kartoharjo, Madiun Kota ini tewas waktu beradu kepiawaian dengan peserta kenaikan sabuk yang lain di Aula Kel. Kanigoro, Kec. Kartoharjo, Kota Madiun, Jatim, Minggu (31/5/2015).

Waktu ujian kenaikan sabuk ditempuh korban dari hijau ke putih, AD yang berstatus pelajar ini pernah terserang sepakan dibagian ulu hati serta terjatuh dengan kepala mengenai lantai.

“Babak pertama adu fisik korban tak apa-apa, lantas babak ke-2 mereka maju pelan-pelan. Lantas AD terkena tendang siswa lain pas dibagian ulu hati. AD pernah mundur pelan-pelan, lantas jatuh ke belakang. Jatuh pertama cocok punggung, disusul kepalanya mengenai lantai 2 x. Pernah di beri perlakuan darurat, nyatanya kami alami kesusahan, 'imbuh senior PSHT setempat, Elga Bagus Saputra, dikutip okezone.com Minggu (31/5/2015).

Atas peristiwa itu, semua aktivitas segera dihentikan. Walau korban pernah memperoleh perawatan, tetapi korban pada akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUPP Jatim dr Soedono, Madiun Kota.

Terima laporan peristiwa itu, Unit Reskrim Polres Madiun Kota serta Polsekta Kartoharjo segera mendatangi tempat peristiwa perkara (TKP).

Mereka lalu meminta info beberapa saksi. Sedang, Kasatreskrim Polres Madiun Kota AKP Tatang Prayitno Panjaitan segera mendatangi rumah korban.

“Kami datang ke rumah duka untuk memberitahukan pada keluarga korban berkenaan beberapa langkah yang bakal dikerjakan penyidik. Akan memintai info saksi-saksi atas peristiwa itu. Kami juga meminta kesepakatan keluarga dikerjakan autopsi korban untuk tahu sangkaan pemicu korban tewas, 'imbuh AKP Tatang Prayitno Panjaitan.

Menyinggung perihal pihak yang disuruhi info, AKP Tatang menyebutkan masih tetap mengecek dua orang yakni panitia serta juri dalam kompetisi bebas itu.

“Kami masih tetap memintai info dua orang. Berapakah orang lagi yang bakal di check, kami masih tetap menanti perubahan, 'tuturnya.

Tahu korban tewas, beberapa rekanan korban baik sesama perguruan silat serta sekolah selalu mendatangi rumah duka.

Begitupun situasi di kamar mayat RSUPP Jatim dr Soedono. Tampak rekan-rekan sesama pesilat selalu berdatangan untuk menanti sistem selesainya autopsi untuk setelah itu jenazah dibawa ke rumah duka.

Berita terbaru lainnya :